Pelatihan SDM yang efektif mutlak diperlukan apabila perusahaan ingin sukses berkembang. Saat ini peran SDM (Sumber Daya Manusia) sebagai intangible assets sangat strategis, terlebih di tengah sengitnya kompetisi bisnis sejenis.
Problem klasik SDM adalah rasa bosan menhadapi pekerjaan yang rutin itu itu saja. Mereka mengharapkan adanya perubahan, yakni berubah menjadi lebih baik. Sulit mengharapkan mereka untuk berubah secara otomatis, kecuali apabila mereka ada dorongan motivasi internal yang kuat.
Sementara itu, motivasi eksternal yang diberikan oleh para motivator terkenal, seringkali tertinggal di tempat seminar diselenggarakan. Seiring dengan meredupnya musik dan yel yel yang tadinya begitu gegap gempita diteriakkan.
Individu SDM perlu diiming-imingi untuk berubah dengan melihat ‘gambar besar’ (big picture) dari perubahan itu di masa mendatang. Juga perlu dipaparkan apa dampaknya di masa mendatang apabila mereka tetap tidak berubah.
Setiap individu SDM perlu diajak dan diundang ke dalam proses perubahan. Karena perubahan merupakan suatu proses langkah demi langkah, tidak bisa instan.
Hal yang perlu diingat adalah, bahwa perubahan perlu dikawal, baik melalui coaching maupun mentoring. Tidak ada ketrampilan, terutama soft skills, yang langsung berhasil dalam satu pertemuan. Perubahan tidak bisa berlangsung hanya dalam semalam. Perubahan merupakan proses kehidupan yang panjang. Pemimpin perusahaan perlu melatih (coaching), membimbing serta menjaga agar tidak keluar dari jalur yang sudah ditetapkan.
Pelatihan SDM yang menarik dan efektif.
Metode pelatihan SDM yang bersifat menggurui dan menganggap peserta tidak tahu apa-apa sudah ditinggalkan. Saat ini pelatihan dikemas sedemikian menarik bagi peserta. Bahkan kalau perlu menghipnotis agar menarik minat dan atensi peserta sepanjang pelatihan. Namun mengapa pelatihan yang heboh tersebut sering tidak menunjukkan perubahan yang signifikan ?
Pelatihan SDM menggunakan bahasa peserta.
Peserta pelatihan adalah orang dewasa yang perlu tahu mengapa ia harus berubah, serta perlu tertarik untuk berubah. Oleh karena itu pelatihan harus menggunakan bahasa peserta. Pelatihan membahas tuntas kasus-kasus yang dialaminya dalam kehidupan nyata.
Pemimpin perlu memberi contoh tindakan nyata yang solutif dalam tindakan sehari-hari. Pemimpin harus mampu dan memiliki kapabilitas untuk berubah. Setiap individu harus memiliki motivasi untuk menggerakkan internal dirinya menjalankan perubahan. Serta lingkungan kerja, sistem dan prosedur yang tepat untuk mendukungnya.
Pada akhirnya, pemimpin perusahaan yang sangat berperan untuk mengawal perubahan setiap individu SDM.
Sumber inspirasi : Harian Kompas