Apakah anda sudah siap pensiun? Pertanyaan ini ditujukan kepada anda yang lahir di tahun 1960-1965. Bagi anda yang berprofesi karyawan saatnya sudah memasuki usia untuk siap pensiun. Penulis tertarik dengan tulisan seorang coach leadership terkenal, yang memberikan pelatihan dan pembekalan kepada karyawan yang akan memasuki masa purna bakti.
Beliau diundang oleh sebuah korporasi yang bergerak di bidang pertambangan besar di negeri ini. Beliau diminta Management perusahaan tersebut untuk memberi pembekalan dan motivasi. Pembekalan kepada para karyawan yang akan memasuki masa purna bakti alias pensiun.
Sang coach mengintip kertas berisi rundown acara pelatihan. Tampak jelas, bahwa maksud dan tujuan dari pelatihan ini adalah memberi bekal sangu pengetahuan usaha bisnis yang praktis. Usaha bisnis yang dapat dilakukan oleh para peserta kelak setelah memasuki masa siap pensiun.
Di samping pengetahuan tentang bisnis praktis, juga ada beberapa materi tambahan lainnya. Materi yang lebih difokuskan pada bidang psikologi. Yakni untuk mencegah adanya post power syndrome. Ada juga materi tips praktis tentang bagaimana menjaga kesehatan jiwa raga di masa siap pensiun.
Tujuan pelatihan ini memang sangat baik dan tak terbantahkan. Perusahaan ingin memberikan cara mencari alternatif penghasilan, kepada para karyawannya yang memasuki usia pensiun. Ini merupakan tanda kasih perusahaan kepada karyawan yang pensiun. Mereka sudah berkontribusi nyata selama bertahun-tahun kepada perusahaan. Kontribusi berupa waktu, pikiran dan tenaga, untuk kemajuan perusahaan.
Pelatihan itu adalah bentuk kepedulian perusahaan. Peduli kepada para karyawan yang akan memasuki masa siap pensiun. Agar mantan karyawan tidak mengalami masalah keuangan rumah tangga setelah pensiun.
Seperti diketahui bersama, bahwa pensiun berarti mengalami penurunan penghasilan. Jarang terjadi, bahwa seseorang malah bertambah penghasilannya justru di saat orang tersebut pensiun. Nyaris semua pensiunan mengalami penurunan penghasilan.
Ada beragam jenis penghasilan pensiunan. Ada pensiunan yang memperoleh uang pensiun sampai 30 prosen secara rutin per bulan. Ada pula pensiunan yang menerima sejumlah dana berdasarkan masa kerjanya. Bahkan ada individu pensiunan yang sangat mengharukan. Individu pensiunan tersebut sama sekali tidak mempunyai pendapatan sesudah memasuki masa pensiun.
Ketika pelatihan mulai dilangsungkan. Kemudian muncul orang-orang tua dengan umur lebih dari lima puluh tahun. Mereka memasuki ruangan pelatihan untuk mengikuti pelajaran. Sebagian dari peserta sudah tidak lagi kelihatan fit. Di antara mereka sudah ada yang menderita beberapa penyakit. Seperti penyakit gula darah (diabetes). Ada juga yang menderita penyakit darah tinggi (hipertensi).
Namun sebagian peserta pelatihan masih kelihatan bugar dan sehat. Ada rasa kekawatiran di hati kami tentang pelatihan ini. Kami kawatir, apakah daya tangkap mereka terhadap materi yang akan diberikan masih prima. Sama seperti ketika mereka masih berumur muda.
Tidak jarang ditemui wajah-wajah penyesalan di antara para peserta. Mereka menyesal tidak memulai usaha bisnis sejak masih muda. Dan merintis usaha bisnis ketika masih usia produktif.
Kami seingkali berandai-andai akan suatu kondisi ideal. Andaikan pelatihan pembekalan siap pensiun diberikan kepada karyawan lebih awal. Pelatihan diberikan ketika mereka baru pertama kali masuk kerja….hahaha..
Pelatihan lebih dini ini tentu tidak masuk akal bagi perusahaan. Karena para karyawan direkrut untuk berkontribusi kepada perusahaan sampai usia siap pensiun. Seluruh kompetensi, kreativitas, waktu dan daya pikir para karyawan. Pastinya dialokasikan untuk kemajuan perusahaan.
Sungguh sesuatu yang ironis. Pada saat kemampuan, waktu dan daya pikir karyawan berada pada posisi puncaknya, mereka memberikannya untuk kemajuan perusahaan. Di saat yang lain, yakni ketika mereka siap pensiun. Mereka baru berencana untuk merintis usaha bisnis sendiri. Padahal kemampuan, kreativitas, dan daya pikir sudah menurun.
Profesi saat menjalani hidup adalah pilihan anda sendiri. Anda yang harus menentukan dan memilih. Apakah anda akan terus bekerja sepanjang usia produktif..Atau anda akan mengajukan permohonan siap pensiun dini ketika usia masih produktif. Kemudian anda mulai merintis usaha bisnis milik sendiri,
Anda harus selalu ingat, bahwa anda membutuhkan cadangan dana yang cukup. Dana sebagai bekal di saat usia anda sudah tidak lagi muda. Serta menyadari, bahwa penghasilan anda menurun karena memasuki usia pensiun. Siapkan kehidupan masa pensiun Anda sejak dini. Persiapan pensiun bisa dengan asuransi. Atau bisa dengan investasi di pasar modal. Anda harus bisa menghitung dengan cermat. Keduanya jenis investasi di atas dapat dijadikan sumber penghasilan tanpa anda harus bekerja lagi.
Untuk anda yang memilih menjadi wirausahawan mandiri, jangan menunggu sampai usia pensiun. Segera ajukan permohonan resign dan pensiun dini di saat yang tepat. Usaha bisnis sangat berbeda dengan bekerja. Ketika anda bekerja sebagai karyawan, anda pasti dapat gaji bulanan.
Sesangkan saat anda berbisnis, anda mungkin akan mengalami hasilnya tak sesuai harapan, meskipun sudah setahun menjalaninya. Risiko usaha bisnis cukup besar, yaitu sebesar keuntungan yang bakal didapatkan.
Toko baju anak branded Stok Jogja di Yogyakarta selalu memberikan peluang usaha bagi anda yang ingin menambah penghasilan keuangan rumah tangga. Supervisor Stok Jogja akan memberikan advis bisnis apabila anda menemui hambatan bisnis.
Follow Instagram dan Facebook Stok Jogja untuk mengetahui update koleksi baju anak branded terbaru.