Sharing tips bersaing sehat dalam bisnis

Tips bersaing sehat
Tips bersaing sehat dalam bisnis

Inilah tips bersaing sehat dalam bisnis oleh Jamil Azzaini, CEO Kubik Group.
Memenangkan suatu persaingan dalam satu tim dengan menghalalkan segala cara akan merugikan Anda sendiri. Bisa jadi Anda akan memenangkan persaingan namun Anda juga akan kehilangan teman. Persaingan merupakan fitrah insan manusia, tetapi ketika bersaing dalam suatu tim, anda harus bersaing menggunakan cara sehat dan saling melengkapi satusama lain (completing).

Tips bersaing sehat untuk menghadapi MEA.

Misalkan untuk menghadapi persaingan bisnis di komunitas Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), salah satu cara jitu yang perlu Anda lakukan adalah memperkuat tim bisnis Anda. Percayalah, bahwa setiap orang punya pasti potensi, bakat talenta dan kelebihan ketrampilan yang berbeda. Dipastikan Anda akan semakin kuat, justru ketika Anda mendukung rekan satu tim Anda untuk mengasah baakat talentanya. Bahkan apabila kawan satu tim Anda tersebut tidak tahu kelebihan yang dimilikinya, sedangkan Anda tahu persis kelebihannya, maka sebaiknya beritahukan kepada rekan anda tersebut..

Apabila anda bersaing dengan cara menjatuhkan sahabat satu tim atau satu profesi, hal itu justru akan menjatuhkan Anda sendiri. Dan yang pasti Itu membuat usaha bisnis Anda dapat kalah di saat MEA diberlakukan. Bukan hanya itu saja, Anda akan kehilangan begitu banyak sahabat baik. Persaingan itu memang perlu, akan tetapi bersainglah dengan cara yang sehat. Coba anda renungkan, berapa banyak rekor di dunia olah raga renang yang akan tercipta apabila seorang atlit renang berenang sendirian saja?

Persaingan sehat itu tools atau alat untuk menilai kompetensi dan ketrampilan Anda dalam mengelola bisnis. Sebagian besar dari Anda kemungkinan sudah mempunyai resolusi target tahunan dan target rencana aksi bulanan. Pertanyaannya, bagaimana jika Anda ingin mengetahui perihal kemajuan bisnis Anda hari ini? Bagaimana cara Anda mengukur kemajuannya?

Bisa jadi Anda pasti bangga karena target bisnis Anda tercapai. Akan tetapi jangan-jangan target yang Anda miliki terlalu rendah dibandingkan dengan target orang lain. Oleh karena itu, cara yang terbaik untuk mengukur kemajuan adalah membandingkan dengan apa yang dilakukan orang lain, di lini pekerjaan bisnis yang sama. Apakah hasil capaian Anda lebih baik dari orang lain, tertinggal atau hanya rata-rata saja?

Tips bersaing sehat dengan meningkatkan persahabatan.

Persaingan bisnis yang sehat itu pastinya akan meningkatkan persahabatan. Saya mempunyai akademi trainer yang berusaha keras untuk melahirkan trainer-trainer berkarakter hebat. Saya bersama para alumni akademi, atau sesama alumni akademi trainer tersebut juga bersaing satu sama lain. Namun persaingan tersebut justru membikin jalinan persahabatan diantara kami semakin kuat, bahkan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Kemudian muncul pula kolaborasi-kolaborasi baru yang tidak saya perkirakan sebelumnya.

Saya yakin, bahwa Anda pasti ingin menjadi pemenang dan menjadi yang terbaik di bidang bisnis yang Anda tekuni, termasuk meraih kemenangan dalam persaingan MEA. Namun ada satu hal penting yang harus Anda pastikan, bahwa Anda dapat memenangkan persaingan bukan dengan cara menjatuhkan orang lain dan merendahkannya.

Anda harus yakin, apabila Anda dapat membantu anggota tim atau rekan seprofesi Anda bisa mengeluarkan talenta terbaiknya, hal itu akan mempercepat Anda dalam meraih kemenangan. Anda bisa menang di dalam persaingan MEA, juga mempunyai banyak teman, nikmat kan?

Sumber : Jamil AzzainiCEO Kubik Group

Inilah cara merawat pelanggan yang efektif

Cara merawat pelanggan yang efektif
Cara merawat pelanggan yang efektif

Setiap pengusaha harus paham cara merawat pelanggan yang efektif. Mayoritas pengusaha yang menggeluti usaha skala kecil belum menyadari pentingnya komunikasi dengan pelanggan. Padahal komunikasi dengan pelanggan merupakan aspek penting untuk menjaring dan menjaga loyalitas pelanggan.
Cara-cara komunikasi pemasaran yang sederhana dan ampuh bisa dilakukan tanpa harus menguras arus kas.

Argumen yang sering dikemukakan adalah : dana yang dikeluarkan untuk komunikasi tidak membuahkan keuntungan secara langsung. Argumen mereka, dana komunikasi tersebut lebih baik dialokasikan untuk biaya operasional perusahaan.

Pengusaha lebih mengutamakan kualitas produk dan harga jual yang murah agar laris manis di pasar. Dan ketika sudah laris di pasar, mereka lupa atau enggan untuk berkomunikasi, merawat atau menjaga loyalitas pelanggan.

Pentingnya memahami cara merawat pelanggan.

Beberapa pengusaha mempunyai sikap menggampangkan aspek komunikasi kepada para konsumen atau pelanggan. Hal ini sering dikarenakan oleh kurangnya ‘komitmen’ seorang wirausahawan terhadap usaha bisnis yang dikelolanya. Pada umumnya mereka malas mempelajari tentang teknologi informasi yang sering berubah setiap saat. Mereka belum berani mencoba ilmu pengetahuan komunikasi yang kekinian. Mereka tidak berani mencoba karena mereka selalu kuatir salah apabila kelak merepotkan dalam aplikasinya.

Di era informasi ini, komunikasi merupakan aspek penting dalam menyikapi perubahan yang terjadi setiap saat. Apabila wirausahawan ‘tidak siap’ menghadapi perubahan yang terjadi, dapat dipastikan akan mempengaruhi laju tumbuh bisnis yang dikelolanya.

Strategi komunikasi bagi pengusaha skala kecil dapat dilakukan dengan sederhana, berbiaya rendah dan efektif. Beragam media dapat dioptimalkan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, antara lain : pelayanan prima, personal branding, kunjungan personal, merek dan kemasan produk yang menarik, spanduk, poster, brosur, berbagai media sosial (Google, Facebook, Twitter, Instagram, Path), Website, Blog, SMS, mengikuti acara-acara promosi (Pameran, Bazaar), dan beragam media komunikasi lainnya.

Cara merawat pelanggan dengan efktif melalui Media Sosial.

Contoh komunikasi kepada Pelanggan yang efektif, konsisten dan tepat sasaran dapat disimak dari toko baju anak Stok Jogja. Informasi kepada Pelanggan yang digunakan Stok Jogja adalah mengoptimalkan hampir semua media komunikasi yang tersedia di Internet, yaitu Facebook, Instagram, Twitter, Path, Website, WhatsApp, Lines, Group BBM, dan sebagainya.

Komitmen anda terhadap bisnis yang dikelola, dibarengi dengan kombinasi beberapa media komunikasi yang digunakan, akan menghasilkan komunikasi yang efektif dengan pelanggan, sekaligus menciptakan pelanggan loyal terhadap produk atau jasa bisnis anda.

Setiap konsumen kategori loyal pasti akan melakukan repeat order (membeli berulang-ulang), yang berdampak pada pertumbuhan usaha bisnis dan kesejahteraan hidup anda.
Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa salah satu kunci keberhasilan dan kesuksesan bisnis anda adalah dapatnya memahami bagaimana cara merawat pelanggan yang baik dan berkelanjutan. Dengan kata lain, anda harus bisa berkomunikasi yang efektif dengan para pelanggan anda.

Cara mengelola karyawan agar betah bekerja

Cara mengelola karyawan
Cara mengelola karyawan agar betah bekerja

Berikut adalah artikel cara mengelola karyawan agar betah bekerja di perusahaan kita.
Sebagai wirausahawan, kita akan sering dihadapkan pada situasi dilematis dalam mengambil keputusan.
Terlebih yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) atau Karyawan.

Artikel kali ini membahas bagaimana mengelola SDM dengan efektif dan efisien, sekaligus bagaimana cara membangun karakter wirausaha sejati.

Di satu sisi, keputusan harus diambil berdasarkan pengukuran kinerja yang obyektif dan terukur dari karyawan yang bersangkutan.
Di sisi yang lain, keputusan memerlukan pertimbangan lain, seperti :

 Loyalitas dan senioritas karyawan lama
 Karyawan yang sudah berjuang maksimal namun tidak mencapai standar kinerja yang ditetapkan, karena beragam alasan. Antara lain : situasi pasar sedang lesu, persaingan ketat di pasar, talenta yang dimiliki tidak sehebat temannya, dll.

Para wirausahawan mesti bisa mengambil keputusan obyektif sebagai suatu cara mengelola karyawan perusahaan, yakni berdasarkan perpaduan kombinasi, antara kinerja karyawan secara faktual yang terukur, serta faktor “politis” pribadi wirausahawan, yang berasal dari ketulusan “kata hati” (wisdom, kebijakan).

Setiap keputusan strategis yang berhubungan dengan SDM karyawan seyogyanya dilandasi dengan unsur “kata hati”. Keputusan ini dibuat agar selaras dengan kehidupan sebagai manusia (human being), yang dilandasi rasa empati kemanusiaan.

Setiap keputusan penting yang dilakukan wirausahawan bukan hanya berupa perhitungan matematis saja. Perhitungan matematis yang diukur dari produktivitas dan kinerja tugas karyawan bersangkutan. Yaitu sebagai bagian dalam proses mewujudkan sirkulasi perputaran uang (Cashflow) kepada Perusahaan.

Well… cara mengasah dan mengembangkan suatu “kata hati” dapat dimulai dari rasa “tanggung jawab” dan integritas.
Ruang lingkup tanggung jawab wirausahawan tidak sebatas pada konsekuensi yang terlihat diluar saja. Namun lebih kepada intensi di hati nurani dan pesan moral yang tepat untuk kebaikan diri pribadi. Yakni untuk semua pemangku kepentingan bisnis (stake holders) dan masyarakat luas di sekitarnya.

Intinya, wirausahawan mematuhi peraturan, adat kebiasaan serta mengikuti etika yang lazim berlaku di dalam masyarakat. Kepatuhan pada pakem aturan ini akan memudahkan seorang wirausahawan untuk membangun pagar etika yang jelas, antara tindakan baik dan tindakan buruk.

Apabila rasa tanggung jawab dan integritas sudah mengakar kuat di hati anda, maka otomatis akan terbentuk karakter wirausahawan sejati. Karakter tersebut tercermin dalam tindakan sehari-hari, antara lain: rasa tangung jawab, penuh integritas, selalu trust (dapat dipercaya orang lain), selalu kreatif dalam mencari solusi suatu problem, fokus dalam berkarya, cepat setiap kali mengambil keputusan strategis, dan selalu fleksibel dalam segala hal.

Keteladanan sebagai solusi cara mengelola karyawan.

Apabila seorang wirausahawan mengelola usaha bisnisnya dengan keteladanan, terlebih dalam hal “tanggung jawab”, serta mengutamakan empati dan “kata hati” dalam mengurus SDM karyawan. Maka para Karyawan akan memiliki jiwa “loyalitas” terhadap Perusahaan. Pada umumnya, para karyawan mempunyai “komitmen” pada diri sendiri secara otomatis. Yakni akan dan selalu memberikan yang terbaik kepada Perusahaan anda.

Seseorang akan disebut sebagai wirausahawan sejati apabila dia bisa mengubah barang rongsokan menjadi emas permata. Apapun bidang usaha yang “disentuh” dalam bisnis-bisnisnya. Salam wirausaha Indonesia.

Koleksi jaket anak branded terbaru Stok Jogja ditampilkan di Instagram dan Facebook.

Cara mengembangkan bisnis baju anak

Cara mengembangkan bisnis
Cara mengembangkan bisnis

Faktor utama cara mengembangkan bisnis adalah menciptakan budaya perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat. Serta mengedepankan pembinaan sumber daya manusia sebagai aset perusahaan.
Elemen budaya perusahaan bisnis (corporate culture) atau sering disebut dengan istilah kultur usaha bisnis merupakan salah satu tiang pilar utama untuk membangun kelestarian suatu usaha bisnis.

Mengukur suatu usaha bisnis tidak semata pada “ukuran” standar kuantitatif atau menghitung tingkat rentabilitas (kemampuan menghasilkan keuntungan) saja. Akan tetapi juga perlu diperhatikan seberapa besar manfaat perusahaan bisnis tersebut yang diberikan kepada stake holders (semua pemangku kepentingan perusahaan) dan seberapa besar bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

Dari informasi media cetak maupun televisi, banyak perusahaan Nasional yang mengalami laju tumbuh yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi sebagai buah dari proses bisnis yang panjang dan berkelanjutan. Serta perusahaan-perusahaan tersebut mengedepankan dan berlandaskanaspek kultur bisnis dan etika prima.

Faktor utama cara mengembangkan bisnis.

Sebuah kultur usaha bisnis yang dilandasi dengan kebijakan memandang tinggi eksistensi karyawan, mengutamakan tanggung jawab, menjunjung tinggi etika dan integritas.
Esensi dari kultur bisnis adalah berpijak pada manusia sebagai pemegang peran sentral roda usaha bisnis. Manusia bukan hanya dilihat dari segi kompetensinya saja, melainkan juga pada dijunjung tinggi nilai-nilai positif manusia, yang melekat pada manusia tersebut.

Manusia memegang peran terbesar dalam proses suatu usaha bisnis, juga sebagai pembuat dan pelaku strategi bisnis. Serta manusia sebagai pembangun sistem suatu perusahaan. Manusia berperan aktif sebagai perumus strategi dan kebijakan perusahaan, serta pemilik infrastruktur dan manajemen ilmu pengetahuan.

Inilah kunci cara mengembangkan bisnis baju anak.

Seorang pemilik perusahaan bisnis yang ingin sukses berkelanjutan mesti “menyentuh” aspek manusia ini dengan pikiran cerdas dan arif bijaksana. Namun dibalik semua aspek tersebut, keberadaan manusia mesti mempunyai nilai-nila luhur, karena manusia akan menjadi “pusat” dari segala aktivitas perusahaan bisnis.

Sebagai ilustrasi, seorang manusia tidak sekadar harus mempunyai kompetensi, tetapi ia juga memiliki sisi spiritual yang baik. Aspek manusia dan spiritual tersebut yang menjadi landasan kultur budaya perusahaan. Kelak aspek spiritual ini yang kemudian akan diisi dengan kompetensi, sehingga menjadi manusia yang dinamis.

Kombinasi antara spiritual dan kompetensi manusia akan melahirkan kreativitas dan inovasi yang spektakuler. Hal itu terjadi karena karyawan bisa bekerja dengan kenyamanan, ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan. Pada akhirnya perusahaan akan berkembang pesat serta mempunyai kinerja perusahaan yang bagus.

Perlu diketahui, bahwa sistem magement pengelolaan karyawan bukan hanya sekadar memberikan imbal jasa berupa gaji yang cukup, serta taat pada Peraturan Pemerintah tentang besaran Upah Minimum Regional (UMR) saja.
Kunci paling penting mengelola sumber daya manusia (karyawan) justru terletak pada cara pendekatan yang dilandasi faktor “empati” dan “hati” dari pemilik usaha bisnis.

Sebagai penutup artikel cara membangun bisnis baju anak dapat diuraikan sebagai berikut. Perihal poin utamanya adalah : “memanusiakan” SDM karyawan sebagai seorang “manusia”, bukan hanya sekadar sebagai “mesin” perusahaan bisnis.

Jangan lupa melihat koleksi baju anak terbaru Stok Jogja di Facebook dan Instagram.

Selamat membangun kultur budaya perusahaan bisnis dan selalu membina sumber daya manusia sebagai aset perusahaan bisnis.

Tips mengembangkan bisnis menurut Jakob Oetomo

Tips mengembangkan bisnis
Tips mengembangkan bisnis

Jakob Oetomo memberikan tips mengembangkan bisnis berlandaskan manusia yang menjadi fokus perhatian.
Tips tersebut diberikan orang nomor satu Kelompok Kompas Gramedia, yakni pada saat beliau merayakan ulang tahun ke 80, tepat pada tanggal 27 September 2011.

Kisah hidupnya selama 80 tahun sarat dengan prestasi, yang dijalani dengan kiat “Bekerja keras dan bekerja bersama, sinergik,” kata Jakob Oetomo.

Lewat bekerja sinergik antar manusia, dikembangkan kelebihan yang lain, serta diminimalisasi kekurangannya.
Bagi Jakob Oetomo, bekerja tidak lagi sekedar profesi atau karir, tetapi panggilan hidup. Bekerja adalah ibadah (Ora et Labora).
Oleh karena itu, bekerja secara tuntas dan cerdas merupakan keasyikan.

Fokus pada manusia sebagai tips mengembangkan bisnis.

Pengembangan kelompok bisnisnya dilandasi dengan nilai kemanusiaan yang tinggi, yakni manusia menjadi fokus perhatian.
Jakob Oetomo tidak pernah selesai merasa resah. Beliau selalu menggugat pada diri sendiri. Jati diri profesi jurnalistik, jati diri seorang yang selalu mendialogkan dogma agama dalam kehidupan konkret.

Selalu menggoyang-goyangkan diri agar tidak merasa mapan. Tidak merasa miskin di antara orang kaya. Serta tidak merasa kaya di antara orang miskin. Hal tersebut membuat Jakob Oetomo senantiasa tidak pernah lelah berpikir.

Tidak tentang dan untuk kepentingan diri dan keluarganya, atau untuk kelompok usahanya, tetapi juga untuk kemajuan negara republik tercinta ini. Inilah tips mengembangkan bisnis menurut Jakob Oetomo.

Tips mengembangkan bisnis menurut Jakob Oetomo tersebut masih relevan diterapkan saat ini. Saat di mana perubahan cara mengelola bisnis sering terjadi. Perubahan teknologi informasi yang cepat telah memaksa para pengelola bisnis harus selalu inovatif. Bagi wirausahawan yang tidak mau berubah menyesuaikan perkembangan jaman pasti tergilas. Pengusaha harus mau improvement untuk menjaga kelestarian perusahaan.

Era industri sudah diganti dengan era informasi yang serba digital. Tidak ada lagi sekat waktu dan teritori. Semua informasi sudah real time menjangkau secara global. Wirausahawan dituntut untuk selalu lentur dalam menghadapi setiap perubahan. Perubahan mengelola bisnis yang terjadi setiap saat.

Untuk itulah falsafah kehidupan Jakob Oetomo yag patut diacungi dua jempol. Suatu kiat kehidupan dan tips mengembangkan bisnis yang inspiratif, membumi dan aplikatif.

Sumber inspirasi : Harian Kompas tanggal 27 September 2011.