
Beberapa kendala memulai usaha dan solusinya akan dikupas secara ringkas. Diawali ketika saya tergelitik membaca artikel kolom Parodi tulisan Samuel Mulia di harian Kompas. Artikel yang mengupas tentang karakter mandiri setelah menjadi wirausahawan. Penulis menceritakan pengalamannya saat alih profesi dari Karyawan menjadi Pengusaha, yang secara garis besar dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Penulis mengawali dengan pertanyaan kepada sahabatnya : Mengapa tidak mau mempunyai usaha sendiri ??
Dan sahabatnya menjawab : karena tidak memiliki modal, tidak tahu bagaimana mendapatkan modal, takut usahanya gagal total alias bangkrut. Pertanyaan tersebut ditujukan kepada sahabatnya yang notabene adalah Profesional, yang mempunyai jam terbang tinggi sebagai Marketing Manager sebuah perusahaan Nasional.
Faktor utama kendala memulai usaha adalah psikologis.
Pergolakan hati antara “kemapanan” dan “kebebasan” dalam berkarya. Meskipun hidup nyaman dan aman sebagai karyawan, namun hidupnya bergantung pada Perusahaan. Pada umumnya karyawan tidak dapat menemukan “kelemahan diri” secara mendalam, serta tidak dapat mengekpresikan jiwanya secara bebas dalam berkarya.
Keinginan berbagi pengalaman, bahwa ketika keluar dari Perusahaan dapat mengekplorasi kemampuan yang dimiliki dalam menggulangi naik turunnya denyut usaha, serta menemukan sedalam apa “kelemahan” bisnisnya. Sesuatu yang diaktualisasikan dalam jiwa kepemimpinan yang hebat.
Solusi kendala memulai usaha.
Lakukan aksi nyata dengan segera mendirikan dan mengelola usaha sendiri. Memiliki usaha sendiri identik dengan “mengenal diri sendiri” lebih dalam, sesuatu yang tidak diperoleh ketika bekerja ikut orang lain, karena “waktu” yang dimiliki digunakan untuk keperluan Perusahaan.
Dalam menjalankan usaha bisnis akan mempunyai sejuta kesempatan peluang dalam segala hal. Dari kesempatan untuk menjadi takut, sampai pada peluang usaha bisnis yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Memiliki rasa takut adalah mempunyai sebuah kesempatan. Kesempatan agar anda berpikir keras bagaimana cara mengatasi problem tersebut.
Dengan cara merasakan ketakutan, anda akan menghasilkan karya yang penuh kreativitas, memajukan usaha bisnis sendiri dari melihat pertumbuhannya. Kemudian menemukan “sisi lain” diri pribadi sendiri, yang di waktu sebelumnya tidak ada dalam pernak pernik kehidupannya.
Saya terkesan dengan paragraf terakhir penulis :
“Saya hanya berpikir, kalau anda bisa disiksa orang lain dan anda tak merasakan apapun. Atau anda merasa apa-apa tetapi tetap saja bertahan. Mengapa anda tidak melakukan untuk usaha bisnis anda sendiri ?? Menyiksa diri sendiri untuk usaha bisnis sendiri.”
Sumber inspirasi : Harian Kompas