Pengusaha baju anak setelah lulus kuliah

Pengusaha baju anak setelah lulus kuliah
Pengusaha baju anak setelah lulus kuliah

Saat ini menjadi pengusaha baju anak setelah lulus kuliah bukan hal aneh lagi. Bahkan bisnis baju anak dapat dimulai sejak anda masih aktif kuliah. Karena usaha baju anak dapat dikerjakan di saat anda tidak terlalu sibuk dengan jadwal kuliah. Atau bisa dikerjakan pada saat tertentu, misalnya menjelang Lebaran, dimana permintaan baju anak sangat tinggi.

Alinea tersebut di atas merupakan salah satu alternatif solusi mengatasi banyaknya pengangguran terbuka yang berpredikat sarjana. Hal ini jelas dipaparkan di dalam artikel harian Kompas tanggal 24 September 2012, yakni merilis data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada bulan September 2012.
Data tentang keberadaan 7,6 juta orang pengangguran terbuka di negara Indonesia ini. Di dalam jumlah tersebut terdapat sekitar setengah juta orang yang berpendidikan Sarjana.

Sementara itu, sektor lapangan kerja formal baru dapat menyerap sepertiga dari jumlah total angkatan kerja. Sebagian pengangguran terserap sebagai pekerja informal. Sebagian pengangguran sebagai pekerja musiman. Dan sisa pengangguran lainnya sebagai pengangguran terbuka. Sungguh kondisi pengangguran nasional yang memprihatinkan.

Mengapa memilih menjadi pengusaha baju anak ?

Melihat paparan data di atas, sebagian besar pemuda dan pemudi tampaknya hanya bisa menikmati kebanggaan dan kebahagiaan menyelesaikan studi kesarjanaan mereka di dalam ruang wisuda.
Begitu kaki digerakkan selangkah keluar pintu, yang mereka rasakan adalah kegalauan dan kekhawatiran, apakah bisa segera memperoleh pekerjaan, menerapkan ilmu yang sudah mereka peroleh, serta mendapat penghasilan.

Selain para fresh graduate tersebut, mayoritas karyawan di sektor informal juga mengalami kegalauan dan kecemasan, yang disebabkan oleh laju inflasi yang menggerogoti nilai Rupiah, sehingga pendapatan yang diterimanya semakin sulit untuk mencukupi kebutuhan hidup setiap bulannya.

Tidak heran apabila saat ini semakin banyak orang yang melirik sektor wirausaha, yang katanya bisa menjadikan kehidupan lebih baik. Keinginan menjadi pengusaha baju anak sudah menjadi trending topics di semua lapisan masyarakat.
Benarkah menjadi Pengusaha baju anak itu mudah dan enak ?? Hmm… dari pengalaman yang sudah penulis jalani selama ini, ternyata menjadi Pengusaha itu tidak gampang, tidak bisa instan, dan harus berani memaparkan diri pada risiko.

Inilah risiko bisnis pengusaha baju anak.

Risiko yang datang membanting berkali-kali, betapapun gesit dan piawai dalam menghindari risiko tersebut. Karena itu, bagi siapa saja yang ingin mengawali langkah sebagai Pengusaha harus sadar, bahwa ketangguhan mental dan tidak cengeng adalah syarat utama. Mental itu harus ditanamkan bukan hanya ketika awal membangun bisnis saja, melainkan selamanya.

Diperlukan ketangguhan mental untuk melakoni proses panjang dan melelahkan dalam menggapai wirausahawan. Semua itu agar wirausahawan dapat melewati tahap demi tahap usaha bisnis yang dikelola. Proses bisnis tersebut akan membentuk anda berubah menjadi wirausahawan sejati. Untuk pengorbanan dalam berproses tersebut, kelak hasil yang akan diperoleh sepadan dengan tingkat pengorbanan yang sudah anda lakoni.

Patut juga disimak opini dari almarhum Bob Sadino, tokoh Entrepreneur kondang dan pelopor usaha bisnis di bidang pangan, bahwa syarat pertama untuk bisa menjadi wirausahawan adalah memerdekakan pikiran. Pikiran dan hati yang bebas akan melahirkan kreativitas. Dan jeli menangkap peluang usaha di setiap saat. Inilah suatu kondisi ideal yang diperlukan untuk mengatasi jatuh bangunnya usaha bisnis yang dikelola.