Tahapan strategi memulai bisnis dari skala kecil akan diuraikan secara sistematis dan mudah dipahami. Artikel ini ditujukan kepada anda yang berprofesi Karyawan dan Ibu Rumah Tangga. Anda yang ingin menambah penghasilan untuk menopang biaya rumah tangga rutin.
Sebagai langkah awal, anda harus mempunyai impian untuk hidup sejahtera. Dari impian tersebut, diharapkan anda siap melakukan aksi nyata mendirikan bisnis. Setelah itu tiba saatnya untuk mempraktekkan strategi memulai bisnis dari skala kecil.
Inilah tahapan strategi memulai bisnis dari skala kecil.
Mengapa memulai bisnis dari skala kecil, meskipun anda mempunyai uang untuk modal usaha yang cukup besar ?
Ada beberapa aspek dan karakter yang perlu dipahami, khususnya bagi yang pertama kali terjun ke dunia bisnis.
Aspek bisnis berbeda dengan aspek kepegawaian, khususnya dalam bidang tanggung jawab dan risiko yang dikelola.
Pengusaha harus memahami 4 pilar management perusahaan : Marketing, Produksi atau Operasional, Finansial dan Sumber Daya Manusia (SDM). Wirausahawan mesti mempunyai karakter khusus, yakni jiwa leadership (kepemimpinan), risk taker (berani mengambil risiko bisnis), skill entrepreneurship (ketrampilan kewirausahaan). Serta masih ada banyak kriteria wirausahawan lainnya yang mesti dilatih dan dipahami.
Tahap Perencanaan sebagai bagian penting strategi memulai bisnis.
Memulai bisnis dari skala kecil, sehingga apabila terjadi risiko bisnis (baca : kerugian, kegagalan) dapat “terukur”, yakni sebesar modal uang (misal Rp 1.000.000,-) yang diinvestasikan dalam perusahaan.
Pilih bidang bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Syukur bila bidang bisnis tersebut berkorelasi dengan ketrampilan atau kompetensi anda. Kelak hati selalu gembira dan mempunyai passion saat mengelola bisnis.
Dengan kata lain, anda harus mencintai bidang bisnis yang dipilih, karena pada saat menjalankannya akan mengalami aneka hambatan.
Tentukan waktu definitif saat anda ingin resign sebagai karyawan dan ingin alih profesi sebagai pengusaha. Misal anda ingin resign pada tahun 2019. Atau pakai batasan umur, yakni resign pada saat anda berusia 35-38 tahun.
Saat ini juga anda mulai membangun network (jejaring) dengan lingkungan bisnis. Misal : pemasok produk / jasa, pengusaha di lingkungan anda, asosiasi bisnis, komunitas bisnis.
Melakukan survey pasar untuk produk/jasa yang akan dijual. Mulai aktif personal branding di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Path, Group WhatsApp, BBM, Telegram.
Tahap Evaluasi untuk perbaikan berkelanjutan dari strategi memulai bisnis.
Berhentilah sejenak pada saat kerugian bisnis sudah mencapai Rp 1.000.000,-. Buatlah analisa penyebab kerugian bisnis yang utama. Jangan sungkan untuk minta opini (sebagai second opinion) dari rekan atau famili yang berprofesi wirausaha atas kerugian yang dialami. Setelah anda memahami dan mengevaluasi faktor penyebab kerugian dan berujung pada kegagalan usaha bisnis pertama. Kemudian anda mengetahui solusinya, maka anda harus bersiap untuk memulai usaha bisnis kedua.
Usaha bisnis kedua masih dengan modal kerja yang kecil, misalnya Rp 1.000.000,- dan bergerak di bidang yang sama dengan usaha bisnis yang pertama. Kecuali kalau bidang usaha bisnis pertama tersebut memang sudah tidak layak lagi untuk dilanjutkan, maka pilihlah bidang bisnis yang berbeda.
Yang membedakan dengan bisnis pertama adalah, usaha bisnis kedua bakal dikelola dengan ketrampilan bisnis yang sudah ciamik, karena anda sudah lulus melewati ujian pertama Pengusaha, yaitu berani “action”, melakukan aksi nyata buka usaha bisnis, bukan hanya sekedar wacana lagi.. Anda sudah berani “mengambil risiko bisnis” yang terukur secara kuantitatif, yakni mengalami kerugian sebesar modal bisnis pertama. Anda terbukti menjadi hebat, karena dapat bangun serta bangkit dari keterpurukan. Lebih hebat lagi, anda berhasil memulai usaha bisnis yang kedua.
Pada fase dan titik ini anda sudah pada posisi “on the right track” (jalur jalan yang tepat) sebagai pengusaha, yakni “proses bangkit lagi” setelah mengalami kegagalan usaha bisnis.
Well.. setiap kendala hambatan bisnis pasti ada solusinya. Oleh karena itu, anda harus mulai belajar strategi jitu memulai usaha bisnis dari skala kecil. Terlebih dalam mengelola investasi waktu yang efisien dan efektif, karena anda berprofesi double, sebagai karyawan dan pengusaha.