Faktor penyebab anak mogok makan dan ngambek

Banyak orang tua tidak mengerti faktor penyebab anak mogok makan dan ngambek. Yang perlu dipahami ortu terhadap anak balita, terlebih pada anak usia batita, bila anak mogok makan dan ngambek. Anak usia batita memang akan memasuki masa mogok makan. Alias periode anak akan bungkam tutup mulut dan sering ngambek ketika tiba saatnya jam makan. Mengapa anak usia di atas 1 tahun seringkali melakukan mogok makan secara berkala?

Penyebab anak mogok makan
Penyebab anak mogok makan

Dari penelitian para ahli, ternyata banyak faktor penyebab anak mogok makan.

Faktor pertama, anak di atas usia 1 tahun, mengalami laju percepatan pertumbuhan tubuhnya melambat. Kenaikan berat badannya berkurang dan sangat minim. Hanya bertambah sekitar 2 kg per tahun.

Anda bisa membandingkan dengan kenaikan berat badan pada usia 6 bulan pertama. Penambahan berat badan bisa mencapai sampai 1 kg setiap bulannya.

Berhubung pertumbuhan badannya melambat, maka kebutuhan kalorinya pun menurun. Jangan heran apabila anak dapat tahan berhari-hari tidak makan, kemudian secara tiba-tiba makan dengan lahap.

Faktor kedua, anak di atas usia 1 tahun. Seiring dengan bertambahnya keterampilan anak untuk berdiri dan bisa berjalan. Pada masa ini terjadi perubahan besar pada anak. Yaitu dari sisi psikologis dan emosi anak. Anak merasa dapat mandiri dan menuntut orang-orang di sekelilingnya untuk tunduk an menuruti keinginannya.

Di periode usia ini, anak akan memasuki tahapan ‘negativistic’. Anak akan melakukan yang dilarang. Dan anak tidak akan mengacuhkan permintaan atau instruksi ortunya. Contoh: “Kevin, sendoknya jangan dilempar dong” Kevin justru akan melempar sendok tersebut. Ini termasuk untuk gara-gara disuruh makan.

Faktor ketiga anak mogok makan. Kejenuhan akan suasana saat makan (feeding time) dan perihal menu makanannya. Ada suatu kebiasaan tanpa disengaja, dimana feeding time seakan menjadi ritual kewajiban. Sehingga berkurang unsur kegembiraannya. Suasana makan tidak fun dan monoton saja. Hampir setiap hari anak diberi makan nasi tim yang sudah diblender menjadi satu. Anak tidak mengenal rasa asli dari setiap komponen makanan tersebut. Feeding time kehilangan suasana petualangan, karena anak tidak dikenalkan pada berbagai variasi makanan yang ditelannya.

Faktor keempat, orang tua paranoid bila anak mogok makan, sehingga anak boleh mengkonsumsi susu formula secara berlebihan. Juga makan mie instan, camilan tak sehat, dll. Apa alasan orang tua? Yang pasti perut anak terisi makanan.

Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi anak mogok makan?
Langkah pertama, dudukkan anak di kursinya setiap jam makan. Siapkan hanya sedikit makanan di piringnya, dilengkapi dengan sendok. Kemudian biarkan anak bereksplorasi dengan makanannya. Di saat yang bersamaan, kita suapi anak dengan sabar dan telaten. Hal ini dilakukan apabila anak belum belajar makan sendiri.

Setelah berlangsung 30 menit, feeding time selesai. Makanan belum habis? Hal itu tidak masalah. Anak jangan dipaksa. Dan waktu makan jangan lebih dari 45 menit.

Langkah kedua, ubah pola pikir anda, bahwa anak harus makan nasi. Pelajari dan cermati piramida ragam makanan. Buatlah menu kreatif dengan menggunakan bahan dasar yang ada di piramida tersebut. Contoh: bikin pudding roti yang dicampur dengan apel kukus, omelette sayur yang dicampur keju, fruit milkshake, dan sebagainya.

Langkah ketiga mengatasi anak mogok makan. Jangan menggganti makanan dengan susu. Bagi anak usia di atas 1 tahun, susu bukan makanan utama lagi untuk anak usia tersebut. Pilih susu UHT (pasteurisasi) yang plain. Anak jangan diberikan susu lebih dari 500 cc.

Langkah keempat, luangkan waktu anda untuk memasak bersama anak. Cobalah membuat cookies sehat yang terbuat dari oatmeal. Membuat pastel panggang. Ajari anak menghias roti dengan potongan sayur, dll.

Langkah kelima, anda jangan mudah putus asa. Anda mesti terus berkreasi di dunia kuliner masakan anak. Jadilah role model bagi anak, yakni selalu mengkonsumsi makanan yang sehat. Seperti diketahui, kebiasaan makan makanan sehat sejak dini merupakan investasi kesehatan di masa yang akan datang.

Sumber inspirasi: parenting.co.id

Stok Jogja

Admin StokJogja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *