
Faktor utama cara mengembangkan bisnis adalah menciptakan budaya perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat. Serta mengedepankan pembinaan sumber daya manusia sebagai aset perusahaan.
Elemen budaya perusahaan bisnis (corporate culture) atau sering disebut dengan istilah kultur usaha bisnis merupakan salah satu tiang pilar utama untuk membangun kelestarian suatu usaha bisnis.
Mengukur suatu usaha bisnis tidak semata pada “ukuran” standar kuantitatif atau menghitung tingkat rentabilitas (kemampuan menghasilkan keuntungan) saja. Akan tetapi juga perlu diperhatikan seberapa besar manfaat perusahaan bisnis tersebut yang diberikan kepada stake holders (semua pemangku kepentingan perusahaan) dan seberapa besar bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
Dari informasi media cetak maupun televisi, banyak perusahaan Nasional yang mengalami laju tumbuh yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi sebagai buah dari proses bisnis yang panjang dan berkelanjutan. Serta perusahaan-perusahaan tersebut mengedepankan dan berlandaskanaspek kultur bisnis dan etika prima.
Faktor utama cara mengembangkan bisnis.
Sebuah kultur usaha bisnis yang dilandasi dengan kebijakan memandang tinggi eksistensi karyawan, mengutamakan tanggung jawab, menjunjung tinggi etika dan integritas.
Esensi dari kultur bisnis adalah berpijak pada manusia sebagai pemegang peran sentral roda usaha bisnis. Manusia bukan hanya dilihat dari segi kompetensinya saja, melainkan juga pada dijunjung tinggi nilai-nilai positif manusia, yang melekat pada manusia tersebut.
Manusia memegang peran terbesar dalam proses suatu usaha bisnis, juga sebagai pembuat dan pelaku strategi bisnis. Serta manusia sebagai pembangun sistem suatu perusahaan. Manusia berperan aktif sebagai perumus strategi dan kebijakan perusahaan, serta pemilik infrastruktur dan manajemen ilmu pengetahuan.
Inilah kunci cara mengembangkan bisnis baju anak.
Seorang pemilik perusahaan bisnis yang ingin sukses berkelanjutan mesti “menyentuh” aspek manusia ini dengan pikiran cerdas dan arif bijaksana. Namun dibalik semua aspek tersebut, keberadaan manusia mesti mempunyai nilai-nila luhur, karena manusia akan menjadi “pusat” dari segala aktivitas perusahaan bisnis.
Sebagai ilustrasi, seorang manusia tidak sekadar harus mempunyai kompetensi, tetapi ia juga memiliki sisi spiritual yang baik. Aspek manusia dan spiritual tersebut yang menjadi landasan kultur budaya perusahaan. Kelak aspek spiritual ini yang kemudian akan diisi dengan kompetensi, sehingga menjadi manusia yang dinamis.
Kombinasi antara spiritual dan kompetensi manusia akan melahirkan kreativitas dan inovasi yang spektakuler. Hal itu terjadi karena karyawan bisa bekerja dengan kenyamanan, ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan. Pada akhirnya perusahaan akan berkembang pesat serta mempunyai kinerja perusahaan yang bagus.
Perlu diketahui, bahwa sistem magement pengelolaan karyawan bukan hanya sekadar memberikan imbal jasa berupa gaji yang cukup, serta taat pada Peraturan Pemerintah tentang besaran Upah Minimum Regional (UMR) saja.
Kunci paling penting mengelola sumber daya manusia (karyawan) justru terletak pada cara pendekatan yang dilandasi faktor “empati” dan “hati” dari pemilik usaha bisnis.
Sebagai penutup artikel cara membangun bisnis baju anak dapat diuraikan sebagai berikut. Perihal poin utamanya adalah : “memanusiakan” SDM karyawan sebagai seorang “manusia”, bukan hanya sekadar sebagai “mesin” perusahaan bisnis.
Jangan lupa melihat koleksi baju anak terbaru Stok Jogja di Facebook dan Instagram.
Selamat membangun kultur budaya perusahaan bisnis dan selalu membina sumber daya manusia sebagai aset perusahaan bisnis.