Cara mengelola karyawan agar betah bekerja

Cara mengelola karyawan
Cara mengelola karyawan agar betah bekerja

Berikut adalah artikel cara mengelola karyawan agar betah bekerja di perusahaan kita.
Sebagai wirausahawan, kita akan sering dihadapkan pada situasi dilematis dalam mengambil keputusan.
Terlebih yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) atau Karyawan.

Artikel kali ini membahas bagaimana mengelola SDM dengan efektif dan efisien, sekaligus bagaimana cara membangun karakter wirausaha sejati.

Di satu sisi, keputusan harus diambil berdasarkan pengukuran kinerja yang obyektif dan terukur dari karyawan yang bersangkutan.
Di sisi yang lain, keputusan memerlukan pertimbangan lain, seperti :

 Loyalitas dan senioritas karyawan lama
 Karyawan yang sudah berjuang maksimal namun tidak mencapai standar kinerja yang ditetapkan, karena beragam alasan. Antara lain : situasi pasar sedang lesu, persaingan ketat di pasar, talenta yang dimiliki tidak sehebat temannya, dll.

Para wirausahawan mesti bisa mengambil keputusan obyektif sebagai suatu cara mengelola karyawan perusahaan, yakni berdasarkan perpaduan kombinasi, antara kinerja karyawan secara faktual yang terukur, serta faktor “politis” pribadi wirausahawan, yang berasal dari ketulusan “kata hati” (wisdom, kebijakan).

Setiap keputusan strategis yang berhubungan dengan SDM karyawan seyogyanya dilandasi dengan unsur “kata hati”. Keputusan ini dibuat agar selaras dengan kehidupan sebagai manusia (human being), yang dilandasi rasa empati kemanusiaan.

Setiap keputusan penting yang dilakukan wirausahawan bukan hanya berupa perhitungan matematis saja. Perhitungan matematis yang diukur dari produktivitas dan kinerja tugas karyawan bersangkutan. Yaitu sebagai bagian dalam proses mewujudkan sirkulasi perputaran uang (Cashflow) kepada Perusahaan.

Well… cara mengasah dan mengembangkan suatu “kata hati” dapat dimulai dari rasa “tanggung jawab” dan integritas.
Ruang lingkup tanggung jawab wirausahawan tidak sebatas pada konsekuensi yang terlihat diluar saja. Namun lebih kepada intensi di hati nurani dan pesan moral yang tepat untuk kebaikan diri pribadi. Yakni untuk semua pemangku kepentingan bisnis (stake holders) dan masyarakat luas di sekitarnya.

Intinya, wirausahawan mematuhi peraturan, adat kebiasaan serta mengikuti etika yang lazim berlaku di dalam masyarakat. Kepatuhan pada pakem aturan ini akan memudahkan seorang wirausahawan untuk membangun pagar etika yang jelas, antara tindakan baik dan tindakan buruk.

Apabila rasa tanggung jawab dan integritas sudah mengakar kuat di hati anda, maka otomatis akan terbentuk karakter wirausahawan sejati. Karakter tersebut tercermin dalam tindakan sehari-hari, antara lain: rasa tangung jawab, penuh integritas, selalu trust (dapat dipercaya orang lain), selalu kreatif dalam mencari solusi suatu problem, fokus dalam berkarya, cepat setiap kali mengambil keputusan strategis, dan selalu fleksibel dalam segala hal.

Keteladanan sebagai solusi cara mengelola karyawan.

Apabila seorang wirausahawan mengelola usaha bisnisnya dengan keteladanan, terlebih dalam hal “tanggung jawab”, serta mengutamakan empati dan “kata hati” dalam mengurus SDM karyawan. Maka para Karyawan akan memiliki jiwa “loyalitas” terhadap Perusahaan. Pada umumnya, para karyawan mempunyai “komitmen” pada diri sendiri secara otomatis. Yakni akan dan selalu memberikan yang terbaik kepada Perusahaan anda.

Seseorang akan disebut sebagai wirausahawan sejati apabila dia bisa mengubah barang rongsokan menjadi emas permata. Apapun bidang usaha yang “disentuh” dalam bisnis-bisnisnya. Salam wirausaha Indonesia.

Koleksi jaket anak branded terbaru Stok Jogja ditampilkan di Instagram dan Facebook.

Stok Jogja

Admin StokJogja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *